Ancaman badai resesi Indonesia di awal tahun 2023 menjadi fokus utama dalam keberlangsungan kondisi finansial masyarakat. Namun sampai saat ini perekonomian Indonesia terbukti masih bertahan kuat.
Konten:
- Latar belakang resesi internasional
- Resesi Teknis Amerika Serikat dan Dedolarisasi
- Fakta Terkini Resesi Indonesia
Latar belakang resesi internasional
Pada dasarnya fase resesi sendiri menjadi siklus ekonomi yang selalu terjadi. Pemikir ekonomi dunia, Joseph Schumpeter, dalam jurnalnya berjudul The Analysis of Economic Change pada 1935, menelisik ulang teori siklus ekonomi ini terjadi setiap tujuh hingga 11 tahun. Sementara pakar ekonomi Uni Soviet, Nikolai Kodrantiev, merumuskan hipotesisnya dalam buku The Major Economic Cycles, bahwa siklus ekonomi ini terjadi setiap 45 hingga 60 tahun sekali.
Sebelumnya, pada 2012 krisis keuangan juga pernah mendarat di sejumlah negara di Eropa. Selain itu pada 2008 di Amerika Serikat yang mengakibatkan bank investasi terbesar di dunia, Lehman Brothers, bangkrut.
Resesi Teknis Amerika Serikat dan Dedolarisasi
Apa yang dimaksud dengan resesi teknis? Resesi teknis adalah kondisi ekonomi dimana sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Kabar terbaru adalah bahwa Amerika Serikat akan memasuki masa resesi teknis ini di kuartal ketiga tahun 2023.
Dedolarisasi – Gerakan Buang Dollar
Kekuatan Dollar Amerika di kancah global mulai goyah, berbagai negara seperti China, India, Brazil, dan Rusia menginginkan memiliki perekonomian yang lebih stabil, yang tidak terlalu bergantung kepada kebijakan AS yang mempengaruhi Dollar.
China saat ini sedang giat berupaya untuk mengurangi penggunaan dolar dalam perdagangan internasional. Sebagai pesaing utama Amerika Serikat dalam sektor ekonomi, China telah mengambil berbagai kebijakan dan tindakan untuk meningkatkan penggunaan yuan sebagai mata uang internasional.
Beberapa negara, seperti Argentina dan Brasil, sedang mencari alternatif lain untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai dolar dan meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.
Selain itu, India juga semakin serius dalam upayanya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar dengan mengganti pembayaran dalam mata uang lain seperti Yuan China atau menggunakan rupee untuk perdagangan internasional mereka.
Kebijakan Local Currency Settlement di Indonesia
Kebijakan Local Currency Settlement adalah kebijakan transaksi dengan menggunakan uang lokal, kebijakan ini diterapkan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 22/12/PBI/2020 tentang Penyelesaian Transaksi Bilateral menggunakan Mata Uang Lokal yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia No. 23/16/PADG/2021. Local Currency Settlement ini sudah diterapkan di Indonesia untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap Dollar Amerika, hal ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Dampak resesi teknis AS terhadap Indonesia
Apa dampaknya terhadap Indonesia? Dengan resesi teknis di AS yang pada dasarnya terjadi karena bank sentral AS (The Fed) terus menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi, kenaikan suku bunga ini akan dipastikan mempengaruhi perekonomian global. Dampaknya di Indonesia akan dirasakan terlebih pada entitas finansial yang memiliki ketergantungan pada kekuatan Dollar Amerika.
Fakta Terkini Resesi Indonesia
Menjelang tahun 2023, para ekonom melihat potensi terjadinya resesi, pemerintah pun menyampaikan peringatan agar masyarakat bersiap-siap, sambil tetap menekankan optimisme.
The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkapkan bahwa walaupun Produk Domestik Bruto Indonesia di 2023 diproyeksikan akan menurun dari 2022, namun masih memiliki ketahanan sehingga akan meningkat pada tahun 2024.
Optimisme yang sama terlihat dari proyeksi pemerintah untuk investasi domestik dan asing yang akan meningkat ke USD 92 Miliar, dengan perbandingan investasi asing Indonesia di tahun 2022 ada di sekitar USD 46 Miliar.