Posisi sebagai telemarketing kini dianggap penting dalam setiap perusahaan, terlebih yang bergerak di bidang jasa. Profesi ini dirasa efektif karena dapat langsung menawarkan suatu produk/jasa kepada konsumen melalui telepon secara personal.
Meski banyak yang masih menganggap profesi ini sebagai “pengganggu” karena seringkali menelpon di situasi dan waktu yang tidak tepat serta menawarkan produk dengan cara yang cenderung memaksa, ternyata nggak selamanya seorang telemarketer akan selalu mendapat feedback negatif dari para calon konsumen. Hal tersebut pun tentu ada strateginya.
Konten:
- Kenali Produk yang Ditawarkan
- Riset Calon Konsumen Sebelum Menelpon
- Bersikap Ramah, Siapkan Alasan Menelpon
- Ingat! Menelpon Tidak Melulu Harus Berjualan
- Stay Calm and Cool. Do the Best!
Nah, nggak ada salahnya nih Workers kalau kamu coba menerapkan langkah berikut agar semakin piawai di dunia telemarketing dan bisa mendapat calon pembeli potensial yang dapat memenuhi closingan target dan bonus.
1. Kenali Produk yang Ditawarkan
Para telemarketer sudah seharusnya paham dan mengerti secara keseluruhan tentang produk yang akan ditawarkan, untuk meyakinkan para calon konsumen. Dengan product knowledge yang mumpuni, seorang telemarketer tentu akan lebih dianggap kompeten dalam menarik kepercayaan calon konsumen melalui keunggulan serta manfaat dari produk yang ditawarkan.
2. Riset Calon Konsumen Sebelum Menelpon
Persiapan yang bisa kamu lakukan sebelum menghubungi calon konsumen, salah satunya adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu terhadap calon konsumen yang akan ditawarkan produk/jasa. Cari tau informasi sebanyak mungkin tentang mereka, khususnya yang berhubungan dengan produk/jasa yang akan ditawarkan. Menggali sedikit informasi personal juga dapat digunakan demi melancarkan proses telemarketing yang akan dijalankan.
Dengan melakukan persiapan riset terlebih dulu, setidaknya kecil kemungkinan sang telemarketer mendapat jawaban negatif atau penolakan dari calon konsumen. Selain itu, calon konsumen pun merasa ada kedekatan secara personal karena si telemarketer dirasa mengerti akan kebutuhan produk/jasa yang sedang mereka perlukan.
3. Bersikap Ramah, Siapkan Alasan Menelpon
Selain harus cekatan melakukan penjualan via telepon, seorang telemarketer juga dituntut harus bisa membawa obrolan yang bisa membuat nyaman para calon konsumen. Hindari pembicaraan yang terlalu kaku dan formal. Coba gunakan bahasa yang lebih santai namun tetap sopan. Jauhkan juga pertanyaan basa basi yang justru bakal membuat bosan.
Jangan lupa siapkan alasan terbaik sebelum menelepon calon konsumen. Pastikan mereka bisa menerima alasan tersebut dan berfikir bahwa informasi yang akan disampaikan telemarketer sangat penting dan bermanfaat sehingga tidak dianggap membuang waktu atau mengganggu kegiatan calon konsumen.
—
Baca juga: Pekerjaan yang Cocok untuk Introvert, Yuk Simak Siapa Tahu Cocok Untukmu
—
4. Ingat! Menelpon Tidak Melulu Harus Berjualan
Menjadi piawai di dunia telemarketing tentunya tidak hanya terpaku pada target penjualan saja. Jadikan para calon konsumen tersebut bagian dari relasi bisnis yang bisa diajak berkomunikasi dengan kasual.
Tidak melulu tujuan penjualan harus dilakukan di telepon pertama, karena justru akan menghadirkan kesan kurang baik. Buatlah calon konsumen merasa nyaman dan tumbuh kepercayaan pada perusahaan.
5. Stay Calm and Cool. Do the Best!
Tidak semua telepon yang dihubungi akan memberikan respon positif. Bahkan tak sedikit calon konsumen yang terang-terangan menolak ajakan sang telemarketer sejak awal. Hal ini tentu dianggap wajar dalam dunia telemarketing.
—
Baca juga: Balai Latihan Kerja – Apa itu BLK, Manfaat dan Cara Daftar BLK
—
Tetaplah bersikap tenang dan santai. Tenangkan diri sejenak sebelum memulai telepon kembali. Lakukan semua prosedur yang harus dilakukan dengan percakapan yang lugas dan tidak kaku. Ingatlah bahwa menelepon calon konsumen tidak harus berujung prospect deal.
Dengan melakukan beberapa langkah tadi, semoga bisa membantu kalian yang ingin merintis karir sebagai seorang telemarketer yang disukai calon konsumennya. Dengan begitu, strategi kamu dalam memasarkan suatu produk/jasa pun bisa berjalan lancar. Pastikan soft skill kamu di bidang penjualan juga harus terus terasah yah, Workers. Semangat!