Ketidakpastian kondisi perekonomian di tengah resesi menjadi ancaman yang tidak main-main bagi setiap negara. Hal ini mulai terlihat di akhir tahun 2022 lalu yang ditandai dengan adanya peningkatan inflasi dan adanya gelombang PHK yang menimpa banyak perusahaan di Indonesia. Keadaan ini tentu memaksa kita untuk mau tidak mau, menekan pengeluaran seketat mungkin. Tapi bukan berarti kita tidak dapat melakukan investasi saat resesi.

Memiliki investasi justru bisa menjadi satu hal yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal terburuk di tengah anjloknya perekonomian dunia. Karena dengan berinvestasi, kita jadi memiliki solusi alternatif untuk menyimpan uang di masa depan. Lalu, apa saja sih jenis investasi saat resesi yang aman dan bisa dicoba di tengah kondisi yang tidak menentu? Simak terus artikel ini ya, workers!

Konten:

  1. Tabungan Emas
  2. Investasi Properti
  3. Saham
  4. Obligasi
Photo by Jingming Pan on Unsplash

Tabungan Emas

Emas menjadi salah satu jenis investasi saat resesi yang terbilang paling aman, mengingat nilai jualnya yang cenderung stabil bahkan bisa bertambah setiap waktu. Emas juga dinilai menjadi salah satu solusi menyimpan dana darurat di masa resesi. Karena nilai jualnya yang selalu positif dan bersifat universal, emas menjadi barang yang mudah digadai, dijual, dan berlaku dimana saja.

Mungkin kamu juga akan tertarik membaca artikel Cara Mengatasi Resesi Ekonomi dengan Hidup Serba Irit Justru Kurang Tepat. Begini Harusnya.

Saat resesi di tahun 2020 lalu, Bareksa.com mencatat bahwa emas terbukti menjadi salah satu instrumen investasi yang justru menguntungkan, dengan harganya yang sempat naik 24,6% menjadi Rp872.688 per gram di akhir 2020 dari harga Rp700.201 per gram di awal tahun 2020. Namun, perlu diingat adalah bahwa walaupun secara umum harga emang selalu cenderung naik, tapi kenaikan tersebut biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat.

investasi saat resesi: emas
Grafik Pergerakan Harga Beli dan Buyback Emas (Sumber grafik: bareksa.com)

Investasi Properti

Selain logam mulia, properti terhitung banyak peminatnya sebagai instrumen investasi saat resesi. Investasi properti punya peluang besar di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Sama seperti emas, memiliki aset di bidang properti juga punya prospek yang bagus dan harga yang bakal terus naik tiap tahunnya. Hal tersebut sejalan dengan penuturan Steve Atherton, Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia bahwa ditengah hembusan isu resesi di Indonesia, banyak pengembang dan investor tengah fokus menggencarkan proyek perumahan atau berekspansi ke aset baru, seperti logistik, pusat data, atau proyek horizontal lainnya.

“Indonesia memiliki inflasi yang lebih rendah, kenaikan suku bunga yang lebih rendah, dan devaluasi mata uang yang lebih sedikit dibandingkan dengan pasar seperti Amerika Serikat dan Eropa,” kata Steve dalam keterangannya, dikutip dari Bisnis.com.

Nggak perlu langsung membeli dengan skala besar, kamu bisa mulai membeli tanah dengan harga miring di lokasi yang berpotensi komersil dalam beberapa tahun ke depan loh, workers.

Saham

Di masa resesi, banyak nilai saham yang cenderung turun. Nah, hal tersebut menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham yang dirasa aman pada masa resesi dengan harga murah. Dengan begitu, dana saham akan menawarkan potensi tinggi dengan jangka waktu yang cukup panjang. Bagi kamu, Workers yang memang siap dengan mentalitas untuk berinvestasi saham, ditengah resesi pun masih bisa melakukannya dengan aman.

Tom Martin Charles, CEO Top Coaches Indonesia mengungkapkan dalam sebuah artikel di kompas.com, bahwa investasi di saham-saham bluechip masih bisa menjadi pilihan investor yang memiliki profil risiko moderat atau agresif karena merupakan jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya.

Seiring pulihnya perkembangan ekonomi, harga saham pun akan ikutan naik dan kamu bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Cuan banget kan, workers?

investasi saham saat resesi
Photo by Yiorgos Ntrahas on Unsplash

Obligasi

Obligasi juga menjadi salah satu jenis investasi yang dirasa aman di masa resesi dunia. Obligasi sendiri adalah surat utang jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan mengambil kupon tetap sehingga aset kamu tetap terjaga meskipun di tengah resiko resesi.

Baca juga: Resesi Indonesia – Kilas Balik dari Masa ke Masa

Dbs.id menulis bagaimana Instrumen investasi jenis ini juga dianggap sebagai salah satu yang paling aman, terutama Obligasi pemerintah (goverment bonds). Terlebih lagi apabila didukung oleh inflasi yang rendah, sehingga membuat penetapan yield obligasi selalu berada di atas suku bunga acuan. Saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan minus, maka imbal hasil obligasi di atas 5% menjadi sangat menarik. Pasar obligasi pemerintah utamanya memiliki daya tarik karena menawarkan imbal hasilnya yang pasti. Adanya jaminan pengembalian dana 100 % oleh Undang-Undang membuat investor tak takut terjadi gagal bayar.

Gimana workers, dari berbagai jenis investasi tersebut adakah yang membuatmu tertarik untuk mencoba? Semoga bisa menjadi tabungan darurat kamu di masa depan ya, workers.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *